LUWU TIMUR, SULSEL – Setidaknya ratusan petani tambak dan nelayan di Malili Kabupaten Luwu Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT. CLM , Senin (5/8/24).
Dalam aksinya petani tambak dan nelayan menuntut pertanggungjawaban PT Citra Lampia Mandiri (CLM) atas dugaan pencemaran Sungai Malili.
Massa yang berasal dari desa Balantang, Baruga, Wewangriu, Harapan, dan Pasi-Pasi ini membawa beragam spanduk dan alat peraga bertuliskan tuntutan seperti “Tambak kami rusak, keluarga menderita”, “Jangan cemari Sungai Malili”, “Beri kompensasi kerugian”, “Kami butuh kesejahteraan”, tuntutan warga setempat.
Menurut informasi yang dihimpun, aksi berlangsung saat kepala Dinas Perikanan sedang berada di kantor PT CLM untuk rapat. “Kami sudah berkali-kali mengeluhkan masalah ini, tetapi belum ada tindakan nyata dari pihak perusahaan maupun pemerintah,” ujar salah satu peserta aksi.
Atas dugaan pencemaran Sungai Malili hingga masyarakat mengeluhkan rusaknya tambak dan menurunnya hasil perikanan akibat dugaan pencemaran tersebut.
“Kualitas air sungai sangat menurun, dan ini sangat berdampak pada kehidupan kami,” timpal warga.
Hingga berita ini diturunkan, tim belum berhasil mengkonfirmasi PT CLM maupun Dinas Perikanan Luwu Timur terkait tuntutan masyarakat. Masyarakat berharap pihak berwenang segera melakukan koordinasi lintas sektor OPD dan perusahaan untuk mengambil tindakan menyelesaikan masalah ini demi kesejahteraan mereka.
Aksi ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat pentingnya Sungai Malili bagi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat sekitar Sungai Malili.