Peringatan 5 Tahun Komunitas Sastra Semesta
Tangerang - Dalam rangka ulang tahun komunitas Sastra Semesta ke 5 tahun bertemakan “Galakkan Wisata Literasi” Berjalan lancar dan sukses. Kegiatan itu dilaksanakan sore hari dihadiri oleh pelaku budaya, seniman, sastrawan, akademis dan peserta secara umum lainnya, adapun kegiatan tersebut bertempat di Panggung terbuka Politeknik Sahid Jl Kemiri raya No 22, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan.
Perlu diketahui bahwa acara ini ada beberapa rangkaian kegiatan yakni : Talkshow, Performa musik, Musikalisasi puisi, Pembaca puisi, Monolog, Pantonim. Maka untuk para pengisi dari sesi talkshow yakni : Heru Sudarmanto sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Hilmi Fabeta sebagai Direktur Organisasi Indonesia Creative Cities Network, Jamaludin sebagai Dosen Politeknik Sahid dan Moderator Ireng Halimun sebagai kordinator Sastra Semesta. Selanjutnya untuk performa dan musikalisasi puisi yakni : Fadhil Indra, Frans Raranta, Shobir Poer. Selanjutnya Pembaca Puisi yakni : Debra H Yatim, Dyah Kencono Puspito Dewi, Emi Suy, Hadi Sastra, Halimah Munawir, Heryus Saputro Samhudi, Ina Krisnawati, Jonminofri Nazir, Rd Nanoe Anka, Sastra Muda, Trilogy, Wina Armada Sukardi. Selanjutnya monolog oleh Yogi Karmas serta Pantonim bersama Farick Abdul Wahab dari SMK 13 Jakarta. Acara ini dipandu oleh Nur Malichah Agustin .
Heru Sudarmanto selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan, mengatakan bahwa kita dari dinas untuk bersedia kolaborasi apa yang kami lakukan, dari antar dinas serta lainnya. Dalam kesempatan ini saya banyak mendapatkan masukan terkait dengan potensi yang ada di tangerang selatan untuk mendorong agar bisa tampil dalam peningkatan wisata literasi. Bagaimana agar para pelaku budaya bisa sinergi kedepan menjadi program pemerintah kota Tangerang Selatan.
Oleh karena itu kami berharap berkumpulnya kita pemikiran pada bapak/ibu kita tampung untuk menjadi masukan pemerintah kota agar bisa ditingkatkan secara bersama dan bertahap dari lokal ke nasional.
Selanjutnya Hilmi Fabeta selaku Direktur Organisasi Indonesia Creative Cities Network menyampaikan bahwa literasi yakni kemelekkan satu domain agak sedikit beda dengan litelatur maka jika mendefinisikan secara formal itu literasi dibagi enam (6 pokok) literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan. Saya rasa ini gagasan yang menarik tentang literasi, karena bagi saya ini tawaran yang menarik agar tidak menjadi teori maka saya mengaktualisasikan kerja-kerja komunitas terhadap suatu hal seperti saat itu concern kami yakni membuat festival literasi pada tahun 2017 yang kala itu tema nya tentang setu, kota dan paradoks yakni isinya kritik otokritik maka biar lebih berarti bersama teman-teman jejaring komunitas ini agar lebih berdampak setiap kegiatan harus ada arsip atau buku isinya tentang essai, puisi, maka ada jejak serta kolaborasi praktek-praktek yang telah dilakukan.
Maka bagi saya ini perlu digalakkan yakni dengan memahami ekosistem pentahelix teori ABCGM (Akademisi, Bisnis, Comunity, Goverment, Media). Tutup Hilmi selaku founder TCF