Mempawah,.PERSS.id -- Masyarakat Kabupaten Mempawah kembali menggelar tradisi tahunan ,,Robo-Robo,,sebuah ritual adat yang telah berlangsung secara turun temurun. Acara ini diadakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar menurut kalender Islam, sebagai bentuk penghormatan terhadap kedatangan Sultan Abdurrahman dari Kesultanan Mempawah di wilayah tersebut pada abad ke-18.
Ritual Robo-Robo diawali dengan prosesi adat di tepi Sungai Mempawah. Para tokoh adat, pemuka agama, dan masyarakat berkumpul untuk mengikuti doa bersama, yang dipercaya dapat menolak bala dan menghindarkan diri dari segala macam bencana. Dalam prosesi ini, terdapat pula ritual melemparkan sesaji ke sungai sebagai simbol penolakan segala bentuk malapetaka.
Puncak acara Robo-Robo biasanya dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya, mulai dari tarian tradisional, musik khas Melayu, hingga lomba perahu hias di Sungai Mempawah. Ribuan masyarakat, baik dari Kalimantan Barat maupun dari luar daerah, turut memeriahkan acara tersebut.
Selain aspek spiritual, Robo-Robo juga menjadi ajang silaturahmi antar warga dan sarana pelestarian budaya lokal. Pemerintah Kabupaten Mempawah sendiri sangat mendukung pelaksanaan ritual ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata budaya daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mempawah menyatakan bahwa acara Robo-Robo menjadi daya tarik wisatawan yang dapat meningkatkan perekonomian lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat Mempawah.
Robo-Robo telah diakui sebagai warisan budaya tak benda yang harus dilestarikan, mengingat nilai-nilai sejarah, spiritual, dan budaya yang terkandung di dalamnya.( Sy )
Editor : Mulyadi