Mukim Sungai Kuruk, Naharuddin ditemui media ini di Desa Sungai Kuruk I mengatakan, dampak dirasakan oleh masyarakat Kemukiman Sungai Kuruk ini adalah sebaran air bah dari Desa Pekan Seruway ke arah belakang hingga lumpuhkan akses dari Blok 8 menuju Sungai Kuruk lumpuh pemukiman tergenang.”

Kami bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang terpaksa membuka jalur pembuangan lintas alur eks PT Mopoli agar air langsung ke kawasan Muara belakang Desa Sungai Kuruk III dan agar Pekan Seruway juga terselamatkan,” kata Naharuddin, Senin (14/10).

Menurutnya, upaya antisipasi dan mitigasi bencana itu penting dan dilaksanakan mengingat kondisi DAS Sungai Tamiang masih sangat rawan penambahan volume air dari Hulu Sungai, “Untuk itu penting bagi kita untuk selamatkan banyak pihak namun terdapat bagi kawasan sekitar,” jelas Datok Naharuddin, akrab di sapa Tok Nahar.




Sebenarnya kami di Sungai Kuruk I tidak pernah alami banjir seperti ini namun untuk kepentingan masyarakat banyak dan akses utama lintas desa dalam kecamatan serta akses perdagangan dan ekonomi masyarakat kami harus bersikap demi penyelamatan dan rela berkorban,” ungkap Mantan Datok Penghulu Kampung Sungai Kuruk I selama 2 periode itu.


“Kita do’akan bersama dan berharap agar kondisi Sungai Tamiang cepat kembali stabil dan surut airnya dari wilayah Hulu Sungai agar semua kembali normal dan tanggul yang pecah segera diperbaiki oleh pemerintah,” harap Tok Nahar kini menjabat Kepala Mukim itu.