Malut. PERSINDONESIA.id - Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Halmahera Selatan semakin memanas, terutama di wilayah Kepulauan Obi, yang dikenal sebagai salah satu basis penting dalam peta politik lokal. Salah satu pasangan calon yang mencuri perhatian dalam Pilkada ini adalah Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman, yang diusung sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati, dengan nama populer BK-UHS. Pasangan ini mendapatkan dukungan kuat dari berbagai elemen masyarakat, khususnya dari lima tokoh besar Suku Buton yang siap mengawal kemenangan mereka.
Lima putra terbaik Suku Buton di Kepulauan Obi, yaitu Abukarim Latara, Jayalah Musu, Ibu Dewi, Rustam Ode Nuru, dan La Ode Arvan, muncul sebagai figur kunci dalam memenangkan BK-UHS. Mereka tidak hanya memiliki pengaruh politik yang besar, tetapi juga kedekatan yang erat dengan masyarakat setempat. Dukungan mereka diharapkan menjadi salah satu faktor penentu dalam peta politik Pilkada Halmahera Selatan. Jumat, (04/10).
Suku Buton memiliki peran yang sangat penting di Kepulauan Obi, mengingat sejarah panjang interaksi sosial dan politik mereka di wilayah ini. Keberadaan Suku Buton yang signifikan secara demografis di Obi membuat dukungan dari tokoh-tokoh mereka menjadi sangat strategis. Selama bertahun-tahun, Suku Buton dikenal sebagai komunitas yang kompak dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah dukungan politik di daerah ini.
Abukarim Latara, sebagai salah satu tokoh utama, dikenal sebagai figur dengan pengalaman panjang dalam dunia politik lokal. Kiprahnya tidak hanya terbatas pada wilayah Obi, tetapi juga memiliki pengaruh di tingkat kabupaten. Jayalah Musu, yang juga merupakan tokoh terkemuka di Obi, dikenal sebagai figur yang dekat dengan masyarakat akar rumput. Ia sering menjadi mediator dalam berbagai konflik lokal, menjadikannya salah satu tokoh yang paling disegani.
Dengan dukungan dari lima tokoh ini, strategi pemenangan BK-UHS semakin kuat. Mereka memanfaatkan jaringan sosial dan pengaruh masing-masing untuk menarik simpati masyarakat. Abukarim Latara, misalnya, telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat lain di Obi guna menggalang dukungan yang lebih luas. Dalam pertemuan tersebut, Latara menekankan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas dalam memajukan Halmahera Selatan.
Rustam Ode Nuru, tokoh lain yang juga berpengaruh, menyebutkan bahwa pasangan BK-UHS memiliki program yang konkret dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Obi. Salah satu program unggulan yang diusung BK-UHS adalah peningkatan infrastruktur di daerah terpencil, termasuk di Kepulauan Obi. Program ini diyakini akan meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat yang selama ini merasa terpinggirkan.
Di sisi lain, Ibu Dewi, satu-satunya tokoh perempuan dari empat putra terbaik, menekankan pentingnya peran perempuan dalam Pilkada. Ia menyuarakan agar para perempuan di Kepulauan Obi turut serta aktif dalam politik dan menggunakan hak pilih mereka dengan bijak. Menurutnya, pasangan BK-UHS adalah pilihan yang tepat karena komitmen mereka terhadap isu-isu kesejahteraan sosial, termasuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Meskipun dukungan dari lima ketokohan terbaik Suku Buton ini menjadi kekuatan besar bagi BK-UHS, tantangan dalam memenangkan Pilkada Halmahera Selatan tetap ada. Persaingan antar pasangan calon cukup ketat, dan setiap pasangan memiliki basis dukungan yang kuat di daerah-daerah tertentu. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi BK-UHS adalah memenangkan hati para pemilih muda yang semakin kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh figur politik tradisional.
La Ode Arvan, salah satu tokoh yang punya pengalaman besar dalam kontestasi pilkada. Ia mengatakan bahwa generasi muda saat ini lebih memilih calon yang memiliki visi yang jelas dan mampu memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi, seperti pengangguran dan minimnya akses pendidikan. Oleh karena itu, Arvan berusaha merangkul kalangan muda dengan mengajak mereka berdialog secara langsung dan mendengarkan aspirasi mereka.
Selain itu, isu money politics yang sering kali mewarnai Pilkada di daerah juga menjadi tantangan tersendiri. Para pendukung BK-UHS, termasuk lima putra terbaik Suku Buton, berusaha menjaga agar proses pemilihan tetap berjalan secara jujur dan adil. Mereka berharap masyarakat dapat memilih berdasarkan program dan kapabilitas calon, bukan karena iming-iming materi.
Dengan dukungan yang semakin menguat, pasangan BK-UHS dan para pendukungnya optimis dapat memenangkan Pilkada Halmahera Selatan, terutama di wilayah strategis seperti Kepulauan Obi. Para tokoh Suku Buton yang menjadi pengawal setia BK-UHS yakin bahwa masyarakat akan melihat keunggulan program-program yang diusung oleh pasangan ini.
"Kami yakin masyarakat akan memilih BK-UHS karena program-program mereka sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang infrastruktur dan kesejahteraan sosial," ujar Abukarim Latara dalam salah satu pertemuan politik di Obi.
Sementara itu, Jayalah Musu menambahkan, "Ini bukan hanya tentang memenangkan Pilkada, tetapi juga tentang masa depan Halmahera Selatan. Kami ingin memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi daerah ini."
Dengan dukungan dari lima tokoh besar Suku Buton, Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman kini berada di garis depan pertarungan politik Pilkada Halmahera Selatan. Tinggal menunggu waktu, apakah strategi dan dukungan kuat ini mampu membawa BK-UHS menuju kemenangan yang gemilang.
Reporter: Ris