PERSS.ID, Kolombia — Fabio Ochoa, salah satu tokoh legendaris kartel narkoba Medellin, telah kembali ke Kolombia setelah menyelesaikan 25 tahun dari hukuman penjara 30 tahun di Amerika Serikat. Ochoa, yang dikenal sebagai operator utama kartel Medellin, tiba di Bandara El Dorado, Bogota, Senin sore, dan tak lama kemudian dinyatakan bebas.
Fabio Ochoa, salah satu tokoh legendaris kartel narkoba Medellin berbicara kepada media saat kedatangan nya di bandara El Dorado
Ochoa, 67 tahun, mengenakan kaus abu-abu sederhana dan membawa barang pribadinya dalam kantong plastik saat turun dari pesawat deportasi. Ia disambut oleh petugas imigrasi yang mengenakan rompi antipeluru. Pemeriksaan sidik jari menunjukkan bahwa ia tidak dicari oleh otoritas Kolombia.
Dalam pernyataan resminya di media sosial, badan imigrasi Kolombia menyatakan bahwa Ochoa "dibebaskan agar ia dapat bergabung dengan keluarganya." Saat bertemu wartawan di bandara, Ochoa menyatakan bahwa ia merasa telah dijebak. "Mimpi buruk sudah berakhir," katanya sambil memeluk putrinya, yang terakhir kali ia temui tujuh tahun lalu.
Fabio Ochoa merupakan bagian dari dinasti Medellin yang dipimpin oleh Pablo Escobar. Bersama kedua kakaknya, Juan David dan Jorge Luis, Ochoa membangun kekayaan dari perdagangan kokain ke Amerika Serikat sejak akhir 1970-an. Pada puncak kejayaannya, keluarga Ochoa masuk dalam daftar miliarder Majalah Forbes pada tahun 1987.
Namun, kesuksesan ini membawa mereka ke dalam sorotan hukum. Pada 1986, Ochoa didakwa atas keterlibatan dalam pembunuhan Barry Seal, seorang pilot dan informan Badan Penegakan Narkoba AS. Setelah sempat menyerahkan diri pada awal 1990-an untuk menghindari ekstradisi, Ochoa ditangkap kembali pada 1999 dan diekstradisi ke Amerika Serikat.
Kini, setelah bebas, Ochoa mengungkapkan niatnya untuk tinggal di Medellin bersama keluarganya. Meskipun nama Ochoa mulai memudar dari ingatan publik karena pergeseran perdagangan narkoba ke Meksiko, sosoknya tetap menarik perhatian melalui representasi di serial Netflix, seperti Narcos dan Griselda.
Richard Gregorie, seorang mantan asisten jaksa AS yang terlibat dalam kasus Ochoa, mengatakan bahwa kekayaan keluarga Ochoa dari perdagangan kokain tidak pernah sepenuhnya disita. "Dia tidak akan pensiun sebagai orang miskin, itu sudah pasti," ungkap Gregorie.
Kembalinya Fabio Ochoa ke Kolombia menutup satu bab dalam sejarah kartel Medellin, namun juga mengingatkan dunia akan era kelam perdagangan narkoba. Kebebasannya menimbulkan pertanyaan tentang masa depan mantan gembong narkoba di masyarakat Kolombia yang terus berjuang melawan dampak kejahatan terorganisir.*Suardi*