Iklan

Pontianak, Kota Seribu Parit: Jejak Peradaban di Tepian Sungai

Sunday, 29 December 2024, 16:34 WIB Last Updated 2024-12-29T09:34:54Z
foto: (kolase)

PERSS.ID,Pontianak– Dahulu, Pontianak dikenal sebagai pusat peradaban yang erat kaitannya dengan keberadaan sungai dan parit-parit yang mengaliri kota ini. Julukan "Kota Seribu Parit" disematkan karena jumlah parit yang mencapai ribuan, menjadikan air sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatnya.

Sebagai kota yang didirikan di tepian Sungai Kapuas dan Sungai Landak, orientasi bangunan dan bentuk tata kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh keberadaan sungai. Rumah-rumah panggung, dermaga kayu, serta pasar terapung menjadi bagian dari tradisi masyarakat yang hidup berdampingan dengan air.

Warisan Sejarah Kota Pontianak

Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tahun 1771. Saat itu, sungai dan parit menjadi jalur transportasi utama sekaligus sumber kehidupan. Parit-parit di Pontianak bukan hanya berfungsi sebagai saluran irigasi, tetapi juga simbol adaptasi masyarakat terhadap kondisi geografisnya yang berada di dataran rendah dan sering dilanda banjir.

Menurut data dari Pemerintah Kota Pontianak, setidaknya terdapat lebih dari 1.200 parit yang tersebar di seluruh wilayah kota. Parit-parit ini memiliki berbagai fungsi, mulai dari pengendalian banjir hingga menjadi ekosistem alami bagi flora dan fauna.

Transformasi Kota di Era Modern

Seiring perkembangan zaman, Pontianak mengalami modernisasi yang mengubah wajah kota. Meski demikian, keberadaan parit-parit tetap dipertahankan sebagai bagian dari identitas budaya dan sejarah. Pemerintah Kota Pontianak kini tengah menggalakkan program revitalisasi parit dengan tujuan mengembalikan fungsi ekologis sekaligus mempercantik tata kota.

Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono, dalam sebuah wawancara menyatakan, “Parit-parit ini adalah warisan sejarah yang harus kita jaga. Selain sebagai pengendali banjir, parit juga memiliki potensi wisata yang dapat menarik minat wisatawan.”

Potensi Wisata Kota Seribu Parit

Pontianak telah mulai memanfaatkan julukan "Kota Seribu Parit" untuk mendorong sektor pariwisata. Wisata susur parit, festival air, dan pengenalan kuliner khas tepian sungai menjadi beberapa upaya untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Seorang wisatawan dari Jakarta, Rina Astuti, mengungkapkan kekagumannya, “Saya sangat terkesan dengan parit-parit di Pontianak. Tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai estetika yang unik. Ini adalah pengalaman yang tidak saya temukan di kota lain.”

Menjaga Identitas Kota di Tengah Urbanisasi

Di tengah derasnya arus urbanisasi, Pontianak tetap berupaya menjaga identitasnya sebagai Kota Seribu Parit. Pemerintah dan masyarakat lokal diharapkan dapat terus bekerja sama untuk melestarikan warisan ini demi generasi mendatang.

Dengan revitalisasi parit dan pengembangan potensi wisata berbasis budaya, Pontianak tidak hanya menjadi kota modern, tetapi juga tetap menghormati akar sejarah dan kearifan lokalnya.*KZN*
Komentar

Tampilkan

  • Pontianak, Kota Seribu Parit: Jejak Peradaban di Tepian Sungai
  • 0

Terkini