Perss.id, Sekadau – Suasana tenang Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, mendadak gempar pada Senin malam (16/12/2024) ketika api berkobar hebat di salah satu rumah warga. Rumah tersebut milik pasangan Ab. To (62) dan Dara (60), yang saat kejadian tengah berada di kebun di Mungguk Betung, Desa Semabi. Dua cucu mereka yang berada di rumah pun nyaris terjebak jika warga tidak bergerak cepat mengevakuasi keduanya.
Kebakaran bermula sekitar pukul 20.00 WIB. Saksi mata melihat api pertama kali muncul dari bagian atap belakang rumah. Dalam waktu singkat, si jago merah melahap seluruh bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Warga sekitar bergegas membantu memadamkan api dengan alat seadanya, namun kondisi rumah yang mudah terbakar membuat kobaran api sulit dikendalikan. “Kami langsung berlarian membawa air seadanya, sambil menyelamatkan dua anak kecil yang berada di dalam rumah,” ungkap salah seorang warga di lokasi kejadian.
Petugas pemadam kebakaran baru tiba beberapa saat kemudian dan segera berjibaku memadamkan api. Setelah hampir dua jam, api berhasil dikendalikan sekitar pukul 22.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi seluruh isi rumah tak terselamatkan. Diperkirakan kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Penyebab awal kebakaran diduga akibat korsleting listrik, namun pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pastinya.
Kepala Desa Seberang Kapuas menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa warganya. “Kami turut prihatin atas kejadian ini. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memberikan bantuan segera kepada keluarga korban,” ujarnya. Beberapa warga juga bergotong royong membantu membersihkan puing-puing rumah yang sudah rata dengan tanah, sebagai wujud solidaritas terhadap sesama.
Kebakaran ini menjadi pengingat serius bagi warga untuk selalu memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing. Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Burhan Nuddin, mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan listrik dan segera mengganti instalasi yang sudah usang. “Kebakaran sering kali disebabkan oleh korsleting listrik. Kami harap masyarakat lebih berhati-hati agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
Sementara itu, keluarga korban masih mengungsi di rumah kerabat terdekat. Bantuan dari warga sekitar mulai berdatangan, baik berupa pakaian, makanan, maupun kebutuhan sehari-hari. Tragedi ini tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya kewaspadaan untuk mencegah kebakaran di pemukiman padat penduduk.(Johandi)