Iklan

PETI di Sanggau: Bukti Lapangan Bongkar Klaim Penertiban Aparat

Tuesday, 21 January 2025, 02:22 WIB Last Updated 2025-01-20T19:22:35Z
Perss.id, Sanggau, Kalimantan Barat – Investigasi tim (WGR) pada Kamis, 16 Januari 2025, pukul 10.44 WIB, mengungkap adanya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di bantaran Sungai Kapuas, khususnya di Desa Semerangkai dan Sungai Batu. Berdasarkan hasil investigasi tersebut, tim WGR menemukan beberapa titik aktivitas PETI yang didukung dengan bukti konkret berupa video dan foto. Bukti-bukti ini dilengkapi dengan detail waktu, tanggal, serta koordinat lokasi, sehingga memperkuat temuan mereka di lapangan.
Ironisnya, pada Senin, 20 Januari 2025, sejumlah media lokal melaporkan bahwa aktivitas PETI di wilayah tersebut telah diberantas dan tidak lagi ditemukan. Klaim tersebut mengacu pada pernyataan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum yang menyebutkan bahwa tindakan tegas telah dilakukan sejak tahun 2024.

Namun, fakta yang diungkapkan oleh tim WGR dan masyarakat setempat justru menunjukkan sebaliknya. Sebuah video amatir yang direkam oleh warga Sanggau pada hari yang sama dengan laporan media, memperlihatkan rakit-rakit PETI yang masih beroperasi dan berhanyut melintasi Sungai Kapuas. Video ini menjadi bukti nyata bahwa aktivitas ilegal tersebut masih berlangsung meski ada klaim penertiban.

Hukum yang Dipertanyakan?!!!

Klaim aparat terkait penindakan terhadap PETI tampaknya bertentangan dengan realitas yang ditemukan di lapangan. Video amatir warga dan bukti investigasi tim WGR menjadi tamparan keras terhadap kredibilitas penegakan hukum di wilayah ini. Banyak pihak mempertanyakan sejauh mana pemerintah dan aparat serius menangani aktivitas yang merusak lingkungan ini.

Seorang anggota tim WGR yang terlibat dalam investigasi menyatakan,  bukti-bukti berupa foto dan video, lengkap dengan data waktu dan lokasi, menjadi bukti kuat saat team berada di lokasi. Bahkan, aktivitas PETI terus beroperasi seperti biasa. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum.”

Dampak Lingkungan dan Sosial
Kerusakan lingkungan akibat aktivitas PETI menjadi ancaman nyata bagi masyarakat sekitar. Limbah merkuri yang dihasilkan dari proses penambangan telah mencemari air Sungai Kapuas, yang merupakan sumber utama kebutuhan hidup warga setempat.

 Selain itu, aktivitas ini juga menimbulkan konflik sosial karena dampaknya yang merugikan berbagai pihak, seperti nelayan dan petani.

Tuntutan Transparansi dan Tindakan Nyata

Masyarakat, bersama tim WGR dan aktivis lingkungan, mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak lebih serius dalam menangani kasus ini. Mereka menuntut transparansi dalam proses penertiban dan penindakan terhadap pelaku PETI, serta memastikan tidak ada pihak yang dilindungi dalam aktivitas ilegal ini.

Video amatir warga yang menunjukkan rakit PETI beroperasi dan bukti investigasi tim WGR seharusnya menjadi alarm keras bagi pihak berwenang. Bukti ini tidak dapat diabaikan jika memang ada niat serius untuk menegakkan hukum secara adil dan melindungi kelestarian Sungai Kapuas.
foto di ambil dari tangkap layar vidio amatir warga https://www.facebook.com/share/r/1BAWzrfgg9/

Kesenjangan antara klaim penertiban dan fakta di lapangan menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap sistem penegakan hukum di wilayah ini. Tanpa tindakan tegas dan transparansi, aktivitas PETI akan terus menjadi ancaman bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar Sungai Kapuas. Kini saatnya pemerintah dan aparat membuktikan bahwa hukum dapat ditegakkan secara adil dan tegas, demi masa depan wilayah ini.
[Investigasi WGR]

Komentar

Tampilkan

  • PETI di Sanggau: Bukti Lapangan Bongkar Klaim Penertiban Aparat
  • 0

Terkini

Topik Populer