PB HMI: Lawan Pembungkaman Akademisi, Pecat Oknum Anti Demokrasi!
Hakiki Direktur Jurnalistik dan Literasi Digital Lapenmi PB HMI
Jakarta, 13 Maret 2025 - Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dengan keras dan tanpa kompromi mengecam segala bentuk tindakan represif yang terjadi di STIKES Bina Bangsa Majene. Kami tidak akan tinggal diam melihat kampus yang seharusnya menjadi wadah intelektual justru berubah menjadi penjara bagi kebebasan akademik!
Kami mendapatkan laporan bahwa salah satu kader HMI mengalami skorsing satu semester hanya karena berani mendebat dosen dalam ruang musyawarah BEM. Ini adalah bentuk nyata pembungkaman yang mencoreng nama dunia akademis dan menginjak-injak hak mahasiswa untuk berpikir kritis. Tindakan ini adalah penghinaan terhadap demokrasi dan kebebasan akademik yang dijamin oleh konstitusi!
Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 dengan tegas menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat." Selain itu, Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa kebebasan akademik adalah hak fundamental yang tidak boleh diintervensi oleh kekuasaan mana pun!
Maka dari itu, kami menuntut pemecatan segera terhadap oknum dosen atau pihak kampus yang telah dengan sengaja mencoreng nilai demokrasi dan menciptakan atmosfer ketakutan bagi mahasiswa! Jika tuntutan ini diabaikan, kami pastikan akan ada perlawanan lebih besar!
PENCABUTAN BEASISWA ASPIRASI: UPAYA KOTOR UNTUK MEMISKINKAN GERAKAN MAHASISWA!
Tidak cukup dengan skorsing sepihak, kami juga mendapatkan informasi bahwa pihak kampus berencana mencabut beasiswa aspirasi kader HMI. Ini adalah bukti nyata bahwa kampus tidak hanya ingin membungkam suara mahasiswa, tetapi juga berusaha melumpuhkan perjuangan mereka dengan tekanan ekonomi!
Kami tegaskan: beasiswa bukan hadiah! Beasiswa adalah hak mahasiswa yang berprestasi dan tidak boleh dicabut hanya karena mereka bersuara lantang menegakkan kebenaran! Jika tindakan ini tetap dilakukan, LAPENMI PB HMI akan melaporkan kasus ini langsung ke Komisi X DPR RI untuk dilakukan evaluasi terhadap STIKES Bina Bangsa Majene. Jika kampus menganggap mahasiswa bisa dibungkam dengan ancaman pencabutan beasiswa, mereka telah salah besar! Kami tidak akan mundur!
PERUSAKAN ATRIBUT HMI: SERANGAN TERHADAP MARTABAT ORGANISASI!
Pada 12 Maret 2025 dini hari, atribut HMI telah dirusak oleh oknum-oknum mahasiswa STIKES Bina Bangsa Majene. Ini bukan sekadar tindakan vandalisme biasa ini adalah penghinaan terhadap marwah HMI!
HMI bukan organisasi ecek-ecek yang bisa diinjak-injak seenaknya! Kami memiliki sejarah panjang dalam perjuangan intelektual dan demokrasi di Indonesia. Siapa pun yang berani merendahkan HMI, berarti berhadapan dengan seluruh kader HMI di seluruh penjuru negeri!
Kami mendesak Yayasan Pengelola Kampus STIKES Bina Bangsa Majene untuk bertanggung jawab penuh atas tindakan biadab ini! Jika tidak, kami pastikan eskalasi aksi akan semakin membesar, dan kampus ini akan menjadi sorotan nasional!
Selain itu, kami juga menerima laporan bahwa lembaga internal kampus, yaitu BEM, telah membekukan keanggotaan kader HMI tanpa dasar yang jelas. Ini adalah bukti bahwa kampus telah menjadi alat kekuasaan yang bertindak semena-mena terhadap mahasiswa yang kritis!
TUNTUTAN KAMI: HARGAI KEBEBASAN MAHASISWA ATAU HADAPI PERLAWANAN BESAR!
1. Cabut skorsing terhadap kader HMI segera!
2. Batalkan rencana pencabutan beasiswa aspirasi!
3. Pecat oknum dosen atau pejabat kampus yang telah melakukan tindakan anti-demokrasi!
4. Tindak tegas pelaku perusakan atribut HMI dan kembalikan kehormatan organisasi kami!
5. Pulihkan keanggotaan kader HMI di BEM kampus tanpa syarat!
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka bersiaplah! Kami tidak akan ragu untuk membawa kasus ini ke ranah hukum, menggelar aksi besar-besaran, dan memastikan bahwa tidak ada kampus di Indonesia yang bisa sewenang-wenang menindas mahasiswanya!
